Selasa, 15 November 2016

pengelolaan air

makalah pengelolaan air
hubungan air,tanah dan tanaman”


Dosen Pengampu:
Suprayitno, STP, MP


Disusun oleh:
Ahmad Taufik (13200398)
Asmaul Husna (13200399)
Waisy Al-Qorni (13200400)
Dani Sulis Biantoro (13200401)
Ika Laili Zulailik (13200403)
Mas Auliya Fajrin (13200405)
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ‘ULUM
LAMONGAN
2016

 KATA PENGANTAR

          Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayahnya-Nya yang tiada terhingga, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Hubungan Air,Tanah dan Tanaman” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
          Kami sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi para mahasiswa Fakultas Pertanian dalam mata kuliah Budidaya Tanaman Tahunan yang di bimbing oleh Suprayitno, STP, MP.
          Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Oleh karena itu demi kesempuranaan, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak agar makalah ini menjadi lebih baik.



Lamongan, 09 Mei 2016


Penyusun



















DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB  I  PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
1.3. Tujuan Penulis.................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
            2.1. Sifat dan Pentingnya Air Bagi Kehidupan Tumbuhan…................................ 3
            2.2. Sifat Air........................................................................................................... 7
2.3. Mekanisme Pergerakan Air.............................................................................. 8
2.4. Konservasi Air Tanah
2.4.1. Pengertian Air Tanah............................................................................. 11
2.4.2. Asal Air Tanah....................................................................................... 11
2.4.3. Kedalaman Air Tanah............................................................................ 12
2.4.4. Macam-Macam Air Tanah..................................................................... 12
2.4.5. Sifat-Sifat Air Tanah.............................................................................. 13
2.4.6. Manfaat Air Tanah ………………….................................................... 13
2.5. Kerusakan sumber air........................................................................................ 14
2.6. Pelestarian Air tanah.......................................................................................... 14
2.7. Hubungan Air Tanah dengan Tanaman............................................................. 15
2.8. Kualitas Tanah Dan Air..................................................................................... 16
2.9. Berbagai Bentuk Air Di Tanah.......................................................................... 17
2.10. Proses Kehilangan Air..................................................................................... 17

BAB III PENUTUP
            3.1. Kesimpulan........................................................................................................ 19
            3.2. Saran.................................................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 21


BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organic untuk melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.
Air merupakan esensi dalam kelangsungan hidup tumbuhan. Setiap hari, sebatang tumbuhan dapat menyerap bergalon-galon air. Tumbuhan menyerap air melalui akar, mendistribusikannya melalui pembuluh, dan menguapkannya melalui daun. Namun, penelitian fisiologis tumbuhan belakangan ini menyatakan bahwa hanya 5 % dari air yang diserap digunakan untuk proses metabolism.
Hampir dari seluruh anggota dari Kingdom Plantae membutuhkan substrat untuk hidup. Substrat menyediakan mineral dan air yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mineral dan air diserap melalui akar, kemudian didistribusikan oleh pembuluh xylem. Air masuk ke dalam sistem tubuh tumbuhan melalui proses imbibisi, proses penyerapan cairan melalui ruang antar sel. Mineral melalui jalur lain untuk masuk ke sistem tubuh tumbuhan, yaitu melalui difusi dan transport aktif. Beberapa dugaan mengenai fungsi air ialah sebagai media pendistribusian mineral, karena kemampuan air yang dapat mengionisasi mineral. Fungsi air juga dapat dikaitkan pada fakta bahwa reaksi kimia metabolisme terjadi pada fase cair. Namun penelitian dengan menggunakan mineral yang diberi label radioaktif menunjukkan peredaran mineral dalam tumbuhan dapat terjadi tanpa air.
 Sebesar 95% air yang diserap akar akan dievaporasikan oleh daun melalui transpirasi. Secara sederhana, tentulah hal tersebut merupakan pemborosan, namun evaporasi merupakan jawaban mengenai fungsi air pada tumbuhan. Daun merupakan organ yang sangat terpigmentasi pada tumbuhan. Klorofil, xantofil, dan beta-karoten ialah beberapa dari pigmen yang terdapat pada daun. Pigmen-pigmen itu berfungsi untuk menunjang kelangsungan fotosintesis yang membutuhkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Dengan demikian daun menyerap begitu banyak radiasi matahari. Energi radiasi matahari tidak diubah seluruhnya oleh daun menjadi energi kimia, sisa energy radiasi tersebut menjadikan suhu daun meningkat.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa sifat dan peranan air bagi kehidupan tumbuhan?
2.      Apa yang dimaksud dengan difusi tumbuhan, beda potensial air, tekanan, osmosis dan larutan?
3.      Apa fungsi air bagi tumbuhan?
4.      Apa hubungan antara potensial air, tekanan, osmosis dan larutan?
C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui sifat dan peranan air bagi kehidupan tumbuhan?
2.      Untuk mengetahui difusi tumbuhan, beda potensial air, tekanan, osmosis dan larutan?
3.      Untuk mengetahui fungsi air bagi tumbuhan?
4.      Untuk mengetahui hubungan antara potensial air, tekanan, osmosis dan larutan?





BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Sifat dan Pentingnya Air Bagi Kehidupan Tumbuhan
Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya kehidupan. Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organic untuk melakukan replikasi. Semua makhluk hidup yang diketahui memiliki ketergantungan terhadap air. Air merupakan zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah bagian penting dalam proses metabolisme. Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi. Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen akan dilepas ke udara.
Dwijoseputro (1985), menjelaskan bahwa pemasukan air dari dalam tanah ke dalam jaringan tanaman melalui sel-sel akar secara difusi dan osmosis. Dengan masuknya aie melalui sel akan tentulah akan terbawa ion-ion yang terdapat di dalam tanah karena larutan tanah mengandung ion. Pertumbuhan juga bergantung pada pengambilan air, dan banyak hal dalam hubungan air tumbuhan bergantung pada interaksi antara sel dengan lingkungan. Tumbuhan memang merupakan sistem yang dinamis dan sangat rumit, fungsi yang satu berinteraksi dengan fungsi yang lain. Dengan kata lain, tumbuhan adalah sistem multidimensi. (Salisbury dan Ross, 1995).
Air merupakan esensi dalam kelangsungan hidup tumbuhan. Setiap hari, sebatang tumbuhan dapat menyerap bergalon-galon air. Tumbuhan menyerap air melalui akar, mendistribusikannya melalui pembuluh, dan menguapkannya melalui daun. Namun, penelitian fisiologis tumbuhan belakangan ini menyatakan bahwa hanya 5 % dari air yang diserap digunakan untuk proses metabolism. Pertanyaan yang muncul ialah mengapa tumbuhan menyerap begitu banyak air untuk melangsungkan proses kehidupannya.
Hampir dari seluruh anggota dari Kingdom Plantae membutuhkan substrat untuk hidup. Substrat menyediakan mineral dan air yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Mineral dan air diserap melalui akar, kemudian didistribusikan oleh pembuluh xylem. Air masuk ke dalam sistem tubuh tumbuhan melalui proses imbibisi, proses penyerapan cairan melalui ruang antar sel. Mineral melalui jalur lain untuk masuk ke sistem tubuh tumbuhan, yaitu melalui difusi dan transport aktif. Beberapa dugaan mengenai fungsi air ialah sebagai media pendistribusian mineral, karena kemampuan air yang dapat mengionisasi mineral. Fungsi air juga dapat dikaitkan pada fakta bahwa reaksi kimia metabolisme terjadi pada fase cair. Namun penelitian dengan menggunakan mineral yang diberi label radioaktif menunjukkan peredaran mineral dalam tumbuhan dapat terjadi tanpa air.
Sebesar 95% air yang diserap akar akan dievaporasikan oleh daun melalui transpirasi. Secara sederhana, tentulah hal tersebut merupakan pemborosan, namun evaporasi merupakan jawaban mengenai fungsi air pada tumbuhan. Daun merupakan organ yang sangat terpigmentasi pada tumbuhan. Klorofil, xantofil, dan beta-karoten ialah beberapa dari pigmen yang terdapat pada daun. Pigmen-pigmen itu berfungsi untuk menunjang kelangsungan fotosintesis yang membutuhkan cahaya dengan panjang gelombang tertentu. Dengan demikian daun menyerap begitu banyak radiasi matahari. Energi radiasi matahari tidak diubah seluruhnya oleh daun menjadi energi kimia, sisa energy radiasi tersebut menjadikan suhu daun meningkat.
Air merupakan 85 – 95 % berat tumbuhan herba yang hidup di air. Dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya, selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis, dan air dapat menyebabkan terbentuknya enzim dalam tiga dimensi sehingga dapat digunakan untuk aktivitas katalisnya. Tanaman yang kekurangan air akan menjadi layu, dan apabila tidak diberikan air secepatnya akan terjadi layu permanen yang dapat menyebabkan kematian.
Fungsi Air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut :
Ø  Penyusun utama protoplasma
o   Molekul – molekul makro dalam protoplasma seperti protein, karbohidrat, pektin dan lain-lain membentuk struktur yang unik berasosiasi dengan molekul air dalam bentuk koloid.
Ø  Menjadi pelarut bagi zat hara yang diperlukan tumbuhan.
Ø  Menjadi alat transpor untuk memindahkan zat hara. Bahan yang diangkut dapat berupa bahan mineral dari dalam tanah, bahan – bahan organik hasil fotosintesa, dan olahan sel lainya.
Ø  Menjadi medium berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia. Kita tahu terkadang proses reaksi terjadi dalam bentuk larutan dan air adalah pelarut yang sangat baik.
Ø  Menjadi bahan dasar untuk reaksi – reaksi biokimia. Seperti pada fotosintesis, tanpa adanya air yang berperan sebagai donor elektron. Fotosintesis tidak dapat berlangsung.
Ø  Sebagai sistem hidrolik Air dapat memberikan tekanan hidrolik pada sel seliingga menimbulkan turgor pada dinding sel tumbuhan. Memberikan kekuatan mekanik pada jaringan – jaringan yang tidak memiliki sokongan struktur (zat kayu) pada dinding selnya, misalnya pada parenkim. Sistem hidrolik juga dapat di jumpai pada membuka dan menutupnya stomata.
Ø  Stabilisasi dan pemindahan panas
Ø  Tingginya panas jenis yang dimiliki air, telah memungkinkan air berperan sebagai penyangga (buffer) dalam pengaturan panas tubuh tumbuhan. Penyerapan sejumlah besar panas (radiasi) oleh tumbuhan, hanya akan mengubah suhu tubuh sedikit saja. Sebab sebagian besar panas (radiasi) tersebut dikembalikan lagi ke lingkungannya dengan cara penguapan air dari permukaan tubuhnya.
Ø  Sebagai alat gerak misalnya pada pulvinus tangkai daun pada gerak nasti. Air di dalam sel berada dalam bentuk bebas dan terikat. Keterikatan air itu dapat dengan ion atau molekul polar, terkait dengan ikatan H pada molekul lain, terikat pada koloid atau terikat secara kapiler. Air bebas terdapat pada vacuola sebagai cairan encer. Apabila tumbuhan kekurangan air, air bebaslah yang hilang lebih dulu. Sebagai larutan air dalam sel mempunyai potensial air lebih kecil dari nol. Besamya potensial air larutan cairan sel dipengaruhi oleh temperatur, adanya bahan pelarut lain, adanya imbibiban yaitu zat yang mampu mengadakan imbibisi. Dan adanya tekanan atau tegangan (tekanan hidrostatik).
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan. Banyak fungsi-fungsi dalam biologi sepenuhnya bergantung pada air dan sifat kehidupan secara langsung merupakan hasil dari sifat air. Fungsi air yang paling penting yaitu dalam reaksi-reaksi biokimia dalam protoplasma yang dikontrol oleh enzim. Selain memberi fasilitas bagi berlangsungnya suatu reaksi biokimia, molekul air dapat berinteraksi secara langsung sebagai komponen reaktif dalam proses metabolisme di dalam sel.
Selain berperan dalam reaksi biokimia, air memiliki fungsi-fungsi lainya, seperti dalam:
a)      Protoplasma
Pada protoplasma terdapat molekul-molekul makro, meliputi protein-enzim, asam nukleat, dll, membentuk berasosiasi dengan air membentuk suatu struktur yang unik yang dikenal dengan koloida.
b)      Sistem hidrolik
Air dapat memberikan tekanan hidrolik pada sel sehingga menimbulkan turgor pada sel-sel tumbuhan, memberikan sokongan kekuatan pada jaringan-jaringan tumbuhan yang tidak memiliki sokongan struktur pada dinding selnya. Selain itu tekanan hidrolik juga berperan dalam proses membuka menutupnya stomata.
c)      Sistem angkutan
Air berperan dalam mengangkut bahan-bahan dari satu sel ke sel lainnya, dimana bahan yang diangkut dapat berupa garam-garam mineral atau bahan-bahan organic hasil fotosintesis dan olahan sel lainnya.
d)     Stabilitas dan pemindahan
Panas air berperan dalam pengaturan suhu tubuh tumbuhan, sehingga tumbuhan tidak mengalami kepanasan. Hal ini disebabkan karena tingginya  panas jenis yang dimiliki air, memungkinkan air sebagai dapar ( buffer ) dalam pengaturan suhu tubuh tumbuhan.
2.2. Sifat Air
Sifat air pada dasarnya adalah tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa. Dan seperti telah disinggung sebelumnya bahwa ada kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan air berubah wujud.
Air di dalam perwujudannya dapat berubah ke dalam tiga bentuk. Yakni bentuk padat berupa es, bentuk cair berupa perwujudan air itu sendiri serta bentuk gas berupa embun atau awan yang terlepas di langit dan udara bebas.Bentuk padat berupa es terjadi karena ada proses pembekuan. Kemudian bentuk cair berupa air terjadi karena ada perubahan bentuk padat yang mencair menjadi air. Sedangkan bentuk gas atau embun terjadi karena adanya proses penguapan dari air yang semula berupa cairan tadi. Adapun sifat-sifat air lainnya adalah memiliki titik lebur 0ᵒ C serta memiliki titik didih pada 100ᵒC.
Air memiliki sifat-sifat fisika yang penting bagi kehidpan tumbuhan maupun semua organisme hidup, sifat-sifat tersebut antara lain:
1.      Titik didih air jauh lebih tinggi dibanding jenis cairan yang lain dan merupakan cairan yang paling umum. Sehingga air dapat menyerap sejumlah besar energi tanpa banyak menaikkan suhu, sehingga tubuh organisme menjadi lebih stabil dan metabolismenya akan stabil pula.
2.      Air mempunyai titik densitas maksimum pada 4oc. Hal ini yang menyebabkan kenapa air jarang membeku di dalam lautan atau danau . Sehingga, organisme dapat hidup di dalamnya.
3.      Molekul air mempunyai kemampuan untuk berikatan dengan molekul lain ( adhesi, sedangkan kemampuan molekul tersebut untuk saling berikatan, disebut kohesi. Hal ini sangat membantu dalam proses pengangkutan air di dalam tubuh tumbuhan.
4.      Air memiliki panas penguapan ( heats of vaporization ). Cukup tinggi, sekitar 540 cal gm-1. Angka tersebut sangat membantu dalam pemeliharaan temperature organisme.
5.      Air tegangan muka sangat tinggi. Sehingga air ini boleh naik didalam suatu kapiler sampai ketinggian sekitar 120cm, dan sangat  bermanfaat bagi tumbuhan, dimana memungkinkan air untuk pindah atau bergerak secara ekstensif  antar ruang partikel dan dalam  dinding sel tumbuhan.
6.      Air mempunyai kemampuan yang tinggi untuk mentransmisikan cahaya, sehingga membantu tumbuhan di dalam fotosintesis terutama pada tumbuhan yang berada di dalam air. Selain itu dapat memampukan cahaya untuk menembus dan menjangkau jaringan daun-daun yang lebih dalam.
7.      Air berbentuk cair dalam suhu kamar, sehingga kehadiran air yang cair pada suhu kamar dan tidak bersifat toksik merupakan sifat air yang penting bagi kehidupan, selain itu air tidak dapat dimampatkan.
8.      Air memiliki viskositas yang rendah, sehingga dapat dengan mudah mengalir. Hal ini sangat penting bagi kehidupan, karena dengan demikian air dengan mudah berpindah di dalam tubuh.
2.3. Mekanisme Pergerakan Air
Terdapat lima mekanisme utama yang menggerakkan air dari suatu tempat ke tempat lain, yaitu melalui proses: difusi, osmosis, tekanan kapiler, tekanan hidrostatik, dan gravitasi.
1.      Difusi
Difusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah.
Beberapa contoh difusi:
·         Apabila kita teteskan minyak wangi dalam botol lalu ditutup, maka bau minyak wangi tersebut akan tersebar ke seluruh bagian botol. Apabila tutup botol dibuka, maka bau minyak wangi tersebut akan tersebar ke seluruh ruangan, meskipun tidak menggunakan kipas. Hal ini disebabkan karena terjadi proses difusi dari botol minyak wangi (konsentrasi tinggi) ke ruangan (konsentrasi rendah).
·         Apabila kita meneteskan tinta ke dalam segelas air, maka warna tinta tersebut akan menyebar dari tempat tetesan awal (konsentrasi tinggi) ke seluruh air dalam gelas (konsentrasi rendah) sehingga terjadi keseimbangan. Sebenarnya, selain terjadi pergerakan tinta, juga terjadi pergerakan air menuju ke tempat tetesan tinta (dari konsentrasi air tinggi ke konsentrasi air rendah).
Laju difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas (kepadatan) medium. Gas berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdifusi lebih lambat dibandingkan dengan zat cair. Molekul berukuran besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil. Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada siang hari terjadi proses fotosintesis yang menghasilkan O2 sehingga konsentrasi O2 meningkat. Peningkatan konsentrasi O2 ini akan menyebabkan difusi O2 dari daun ke udara luar melalui stomata. Sebaliknya konsentrasi CO2 di dalam jaringan menurun (karena digunakan untuk fotosintesis) sehingga CO2 dari udara luar masuk melalui stomata. Penguapan air melalui stomata (transpirasi) juga merupakan contoh proses difusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan molekul lebih cepat disbanding dengan proses difusi.
2.      Osmosis
Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan.
Osmosis juga dapat terjadi dari sitoplasma ke organel-organel bermembran. Osmosis dapat dicegah dengan menggunakan tekanan. Oleh karena itu, ahli fisiologi tanaman lebih suka menggunakan istilah potensial osmotik yakni tekanan yang diperlukan untuk mencegah osmosis. Jika anda merendam wortel ke dalam larutan garam 10 % maka sel-selnya akan kehilangan rigiditas (kekakuan)nya. Hal ini disebabkan potensial air dalam sel wortel tersebut lebih tinggi dibanding dengan potensial air pada larutan garam sehingga air dari dalam sel akan keluar ke dalam larutan tersebut. Jika diamati dengan mikroskop maka vakuola sel-sel wortel tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel akan terlepas dari dindingnya. Peristiwa lepasnya plasma sel dari dinding sel ini disebut plasmolisis.
3.      Tekanan kapiler
Apabila pipa kapiler dicelupkan ke dalam bak yang berisi air, maka permukaan air dalam pip a kapiler akan naik sampai terjadi keseimbangan antara tegangan yang menarik air tersebut dengan beratnya. Tekanan yang menarik air tersebut disebut tekanan kapiler. Tekanan kapiler tergantung pada diameter kapiler : semakin kecil diameter kapiler semakin besar tegangan yang menarik kolom air tersebut.
4.      Tekanan hidrostatik
Masuknya air ke dalam sel akan menyebabkan tekanan terhadap dinding sel sehingga dinding sel meregang. Hal ini akan menyebabkan timbulnya tekanan hidrostatik untuk melawan aliran air tersebut. Tekanan hidrostatik dalam sel disebut tekanan turgor. Tekanan turgor yang berkembang melawan dinding sebagai hasil masuknya air ke dalam vakuola sel disebut potensial tekanan. Tekanan turgor penting bagi sel karena dapat menyebabkan sel dan jaringan yang disusunnya menjadi kaku. Potensial air suatu sel tumbuhan secara esensial merupakan kombinasi potensial osmotic dengan potensial tekanannya. Jika dua sel yang bersebelahan mempunyai potensial air yang berbeda, maka air akan bergerak dari sel yang mempunyai potensial air tinggi menuju ke sel yang mempunyai potensial air rendah.

5.      Gravitasi
Air juga bergerak untuk merespon gaya gravitasi bumi, sehingga perlu tekanan untuk menarik air ke atas. Pada tumbuhan herba, pengaruh gravitasi dapat diabaikan karena perbedaan ketinggian pada bagian tanaman tersebut relatif kecil. Pada tumbuhan yang tinggi, pengaruh gravitasi ini sangat nyata. Untuk menggerakkan air ke atas pada pohon setinggi 100 m diperlukan tekanan sekitar 20 atmosfer.
2.4. Konservasi Air Tanah
2.4.1. Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap di dalam lapisan batuan yang mengalami pengisian/penambahan secara terus menerus oleh alam. Dengan definisi tersebut, kondisi suatu lapisan tanah membuat suatu pembagian zona air tanah menjadi dua zona besar:
1.      Zona air berudara (zone of aeration)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zona ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan intermediate yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler
2.      Zona air jenuh (zone of saturation)
Zona ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.
2.4.2. Asal Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang meresap melalui berbagai media peresapan, antara lain sebagai berikut:
1)      Rongga-rongga dalam tanah akibat pencairan berbagai kristal yang membeku pada musim dingin.
2)      Rongga-rongga dalam tanah yang dibuat binatang (cacing dan rayap).
3)      Retakan-retakan pada lapisan tanah yang terjadi pada musim kemarau, dan pada waktu musim hujan menjadi sangat basah dan becek, seperti tanah liat dan lumpur.
4)      Pori-pori tanah yang gembur atau berstruktur lemah akan meresapkan air lebih banyak daripada tanah yang pejal.
5)      Rongga-rongga akibat robohnya tumbuh-tumbuhan yang berakar besar


2.4.3. Kedalaman Air Tanah
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan kedalaman air tanah adalah sebagai berikut.
1.       Permeabilitas Tanah
Permeabilitas tanah adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan tanah dalam menyerap air. Hal ini ditentukan oleh besar kecilnya pori-pori batuan penyusun tanah. Semakin besar pori-pori batuan, semakin banyak air yang dapat diserap oleh tanah tersebut. Lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air disebut lapisan kedap air atau impermeable dan yang dapat ditembus air disebut lapisan lolos air atau permeable.
2.       Kemiringan Lereng
Kemiringan lereng atau topografi curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat sehingga air yang meresap sangat sedikit.

2.4.4.      Macam-Macam Air Tanah
1.      Air Bawah tanah
Air bawah tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah yang tidak kedap air (preatis) dan air tanah dalam yang kedap air (artesis). Contoh air preatis adalah air sumur.
2.      Geiser
Geiser adalah mata air dari dalam tanah yang menyemburkan uap dan air panas ke atas pada waktu-waktu tertentu. Pemanasan air ini berasal dari dalam bumi. Air tanah yang mencapai daerah panas bumi akan berubah menjadi uap air, karena uap air mempunyai kekuatan yang berupa tekanan, maka jika tekanannya sudah cukup tinggi, akan menyembur lepas ke permukaan bumi, jika persediaan air tanah dan panas buminya sudah habis, maka geiser akan berhenti. Geiser banyak terdapat di Eslandia, Selandia Baru dan Taman nasional Yellowstone, USA. Di Indonesia juga ada sumber-sumber air yang memancarkan air panas ke permukaan bumi, misalnya di Cisolok dekat Pelabuhan Ratu (Jawa Barat) dan di Kuwu, Purwodadi (Jawa Tengah).
3.      Travertin
Travertin adalah endapan kalsium karbonat (CaCo3) yang dihasilkan oleh mata air. Pada umumnya mata air travertin mengandung gamping. Contoh travertin di Indonesia terdapat di Pegunungan seribu Jawa Tengah dan Ciater Jawa Barat.
4.      Sungai Bawah Tanah
Air hujan yang masuk ke dalam tanah melalui lubang-lubang dan mengalir di bawah permukaan tanah di daerah kapur (karst) di sebut sungai bawah tanah. Sungai-sungai ini mengalir dan bermuara di laut.
2.4.5.      Sifat-Sifat Air Tanah
Air tanah secara umum mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan, khususnya dari segi bakteriologis, namun dari segi kimiawi air tanah mempunyai beberapa karakteristik tertentu tergantung pada lapisan kesadahan, kalsium, magnesium, sodium, bikarbonat, pH dan lain-lainnya.
2.4.6.      Manfaat Air Tanah
Manfaat air tanah bagi kehidupan, antara lain:
ü  Merupakan bagian yang penting dalam siklus hidrologi
ü  Menyediakan kebutuhan air bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan
ü  Merupakan persediaan air bersih secara alami
ü  Untuk keperluan hidup manusia (minum, memasak dan mencuci)
ü  Untuk keperluan industri (industri tekstil dan industri farmasi)
ü  Untuk irigasi pada sektor pertanian
2.5.      Kerusakan sumber air
Kerusakan sumber daya air tidak dapat dipisahkan dari kerusakan di sekitarnya seperti kerusakan lahan, vegetasi dan tekanan penduduk. Ketiga hal tersebut saling berkaitan dalam mempengaruhi ketersediaan sumber air. Kondisi tersebut diatas tentu saja perlu dicermati secara dini, agar tidak menimbulkan kerusakan air tanah di kawasan sekitarnya.
Beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya permasalahan adalah:
1.      Pertumbuhan industri yang pesat di suatu kawasan disertai dengan pertumbuhan pemukiman penduduk akan menimbulkan kecenderungan kenaikan permintaan air tanah.
2.      Pemakaian air beragam sehingga berbeda dalam kepentingan, maksud serta cara memperoleh sumber air.
3.      Perlu perubahan sikap sebagian besar masyarakat yang cenderung boros dalam pengggunaan air serta melalaikan unsur konservasi.
2.6.      Pelestarian Air tanah
Untuk menjaga agar kelestarian air tanah tetap terjamin, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut ini.
1.      Konsep reduce (menghemat) yaitu penggunaan air tanah yang diatur sesuai kebutuahan. Untuk menyiram tanaman tidak mengunakan air tanah sebaiknya menggunakan air permuakan (sungai/danau/waduk).
2.      Konsep reuse (menggunakan) yaitu menggunakan air tanah yang sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan serta penggunaan lahan dalam suatu daerah aliran sungai harus diperhitungkan dampak dan manfaatnya.
3.      Konsep recovery (mefungsikan) yakni memfungsikan kembali tampungan-tampungan air dengan cara melestarikan keberadaan situ dan danau serta menjaga fungsi hutan agar tidak menimbulkan ketimpangan tata air.
4.      Konsep recycle (mengelolah) adalah mengolah air limbah menjadi air bersih dengan menggunakan metode kimiawi sehingga layak digunakan lagi dan memperketat pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) khususnya terhadap air tanah.
5.      Konsep recharge (mengisi) adalah konsep memasukkan air hujan ke dalam tanah dan ini dapat dilakukan dengan cara membuat sumu resapan atau lubang biopori.

2.7.      Hubungan Air Tanah dengan Tanaman

2.7.1.      Penggunaan Air Oleh Tanaman  
Sistem akar tanaman harus memberikan suatu tensi (tekanan) negatif untuk mengekstrak air dari tanah.  Tensi harus setara dengan tensi yang memegang air dalam tanah. Sebagai contoh: jika air dalam tanah ada pada 0.3 bar (sekitar kapasitas lapang) tanaman  harus  memberikan  sekurang-kurangnya 0,3 bar  tensi negatif   (-0,3 bar).   Pada titik layu, maksimum tensi negatif yang tanaman berikan diimbangi  dengan tensi air tanah.  
Pada titik ini tanaman tidak dapat lagi mengekstrak air dari tanah dan akan mengalamistres secara permanen. Ada beberapa faktor yang menentukan kapan, dimana, dan berapa banyak air akan digunakan tanaman. Faktor-faktor ini meliputi kebutuhan air tanaman harian sebagai dipengaruhi oleh kondisi-kondisi iklim dan stadia pertumbuhan, kedalaman akar tanaman, dan kualitas tanah dan air.
           
2.7.2.      Kebutuhan Air Tanaman   
Tanaman mempunyai kebutuhan air yang berbeda pada stadia pertumbuhan yang berbeda.   Ketika tanaman muda ia kurang memerlukan air dari pada ketika ia berada pada stadia reproduktif.   Ketika tanaman mendekati masak, kebutuhan airnya berhenti.   Kurva-kurva  sudah dikembangkan  yang memperlihatkan kebutuhan air harian bagi kebanyakan tipe tanaman.   Gambar 8 memperlihatkan kurva air tanaman khas.  Tanaman tahunan semacam alfalfa, mempunyai kurva penggunaan air tanaman  serupa dengan yang teradapat pada Gambar 8, kecuali kurva pemakaian air tanaman mempunyai suatu penggunaan air tanaman berpolakan mata gergaji, berhenti dengan tajam dengan tiap pemotongan dan secara perlahan-perlahan meningkat hingga pemotongan berikutnya.
           
2.7.3.      Kedalaman Akar Tanaman
Kedalaman akar tanaman menentukan kedalaman yang dengannya air tanah dapat diekstrak.  Tanaman muda hanya mempunyai akar-akar yang dangkal dan air tanah yang lebih dalam dari kedalaman perakaran tidak digunakan tanaman.   Tanaman khasnya mengekstrak kira-kira 40 % dari kebutuhan airnya dari seperempat teratas daerah perakarannya, kemudian 30 % dari seperempat berikutnya, 20 % dari seperempat ketiga, dan 10 % seperempat terbawah. Jadi, tanaman akan mengekstrak kira-kira 70 %  airnya dari  setengah bagian atas penetrasi akar keseluruhannya.  Tabel 2 memperlihatkan kedalaman penetrasi akar dan 70 % ekstraksi air untuk beberapa tanaman lapangan yang umum.   Bagian lebih dalam daerah perakaran dapat menyediakan  persentase kebutuhan lebih tinggi jika bagian lebih atas dikosongkan.   Akan tetapi, ketergantungan pada penggunaan air lebih dalam akan mengurangi pertumbuhan tanaman optimum.


2.8.      Kualitas Tanah Dan Air
Faktor lain terhadap jumlah ketersediaan air tanah untuk tanaman adalah kualitas tanah dan air.   Untuk pertumbuhan tanaman baik, tanah harus mempunyai ruang yang cukup untuk air dan pergerakan udara, dan untuk pertumbuhan akar.    Struktur tanah dapat diubah oleh praktek manajemen tanah tertentu.   Sebagai contoh, pengolahan tanah berlebihan dapat memecahkan tanah agregat dan lalu lintas berlebihan dapat menyebabakan kekompakan atau kepadatan tanah.   Kedua praktek ini mengurangi jumlah ruang pori dalam tanah dan dengan demikian mengurangi ketersediaan air dan udara dan mengurangi ruang untuk perkembangan akar.
Kualitas air juga penting untuk perkembangan tanaman. Air irigasi dengan kandu- ngan tinggi garam terlarut adalah tidak tersedia untuk tanaman, jadi kandungan air tanah lebih tinggi agar mempunyai air tersedia bagi tanaman. Kenaikan kandungan garam air mengurang potensial untuk menggerakkan air dari tanah ke akar-akar. Sejumlah air tambahan juga akan diperlukan untuk mencuci garam dibawah daerah perakaran untuk mencegah penambahan dalam tanah.  Kualitas air yang rendah dapat mengurangi dapat mempengaruhi strucktur tanah.

2.9.      Berbagai Bentuk Air Di Tanah

Di dalam tanah, air ada dalam berbagai bentuk berikut ini.
1.      Air kimia, yaitu air yang terikat dalam misel - misel tanah, atau molekul garam tanah. Air ini tidak dapat dimanfaatkan (diserap) oleh akar tanaman.
2.      Air Higroskopis atau air hidrasi. yaitu air yang terikat partikel–partikel tanah berupa kompleks koloid. Dalam keterikatannya air ini merupakan suatu “selaput" pada partike/misel tanah yang bersifat hidrofil. Air ini sulit dimanfaatkan oleh tumbuhan, karena tumbuhan harus mempunyai daya serap yang lebih tinggi dari hidrasi air dengan partikel tersebut. Contoh pada tanaman halofita.
3.      Air kapiler, air yang mengisi rongga antar misel atau pori – pori tanah, dan tidak terikat dengan koloid tanah. Air inilah yang banyak diserap oleh akar tumbuhan.
4.      Air gravitasi, yaitu air yang mengisi pori - pori tanah yang besar. Biasanya air ini cepat merembes ke bawah akibat gaya gravitasi bumi. Air ini juga dapat diserap oleh akar
2.10.  Proses Kehilangan Air
Proses kehilangan air pada waktu mengairi tanaman atau wilayah pertanian, sangat mempengaruhi banyaknya kebutuhan air untuk pengairan. Adapun faktor-faktor utama dimaksud adalah:
a. Tanah
  1. Jenis tanah yang banyak mengandung pasir akan lebih banyak memerlukan air pengairan dibandingkan dengan tanah dengan kandungan liat tinggi.
  2. Kedalaman permukaan air tanah yang dangkal akan mereduksi kebutuhan air pengairan, akan tetapi bila terlalu dangkal maka proses pembuangan air melalui saluran drainase akan menimbulkan masalah.
  3. Kemiringan tanah akan sangat menentukan penambahan jumlah air yang hilang dibandingkan dengan tanah yang datar/
b. Iklim
Pada musim kemarau akan menyebabkan meningkatnya proses kehilangan air akibat evapotranspirasi dari tanah, permukaan air, dan tanaman. Peresapan air ke dalam tanah akan semakin meningkat akibat retakan tanah yang melebar.
c. Pengolahan tanah
Tujuan pengolahan tanah adalah merubah sifat fisik/mekanik tanah agar sesuai dengan yang dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman yang baik. Pengolahan tanah yang intensif pada tanah yang sudah gembur akan mendorong proses kerusakan tanah dan erosi, yang berakibat pada meningkatnya proses kehilangan air.






BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Ø  Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan, demikian pentingnya sehingga tidak mungkin ada kehidupan tanpa air. Banyak fungsi dalam biologi sepenuhnya bergantung pada air. Dan sifat kehidupan sering secara langsung merupakan hasil dari sifat air.
Ø  Fungsi air bagi tumbuhan antara lain sebagai Penyusun utama protoplasma, Menjadi pelarut bagi zat hara yang diperlukan tumbuhan, Menjadi alat transpor untuk memindahkan zat hara, Menjadi medium berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia, Menjadi bahan dasar untuk reaksi-reaksi biokimia, Sebagai sistem hidrolik Air, Stabilisasi dan pemindahan panas dan Sebagai alat gerak.
Ø  Pada tumbuhan herba yang hidup di air sekitar 85 – 95 % berat tumbuhan tersusun atas air. Dalam sel, air diperlukan sebagai pelarut unsur hara sehingga dapat digunakan untuk mengangkutnya, selain itu air diperlukan juga sebagai substrat atau reaktan untuk berbagai reaksi biokimia misalnya proses fotosintesis.
Ø  Difusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah hal ini disebabkan oleh energi kinetic dari molekul, ion atau atom-atom.
Ø  Osmosis pada dasarnya hampir sama dengan difusi, hanya saja osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Dimana molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

3.2.Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca terutama pada dosen mata kuiah ini, agar dapat pembuatan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Atas kritik dan saranya, penulis ucapkan terima kasih.




DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Campbell, 1977. Biologi Umum. Vol.2. Erlangga.Jakarta
Dwidjoseputro, D. 1994.Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia: Jakarta
Lukman, Diah. 1997. Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Salisbury and Ross.1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB: Bandung
Henry, D. Foth . 1994 . Dasar-Dasar Ilmu Tanah Jilid ke Enam . Jakarta : Erlangga.
Indranada, Henry . 1994 . Pengelolaan Kesuburan Tanah . Semarang : Bumi Aksara.
Sambroek . 1967 . Amazon Soils . Centre for Agricultural Publivatins and Documentation.
Waghaningan : Netherlands.
Soetjipto . 1992 . Dasar-Dasar Irigasi . Jakarta : Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar